Tegah saat Pandemi

Mungkin, saat anda membaca tulisan ini kondisi negeri kita sudah usai dilanda pandemi, atau jangan-jangan masih belum.

Ya, menjadi suatu keharusan hidup rukun dalam bermasyarakat.

Juga, kita sebagai manusia adalah makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak dapat hidup sendirian.

Tapi, di masa pandemi begini, bagaimana caranya kita bersosialisasi dengan tetangga?

Untuk dapat bersalaman saja sudah tidak dianjurkan.

Iya kalau mengikuti aturan, mau ikut anjuran.

Shalat di masjid saja tidak dianjurkan lagi.

Apalagi untuk sekadar kumpul-kumpul, makan bersama, hmmm.

Boleh, tapi pakai masker.

Gambar ilustrasi di atas adalah karya murid saya, ketika belajar di rumah saja.

Bagus, namun kalau kamu perhatikan dengan saksama pasti mengira ada kesalahan penulisan.

Seharusnya tengah, malah tegah.

Saya pun demikian, bertanya kepada murid yang bersangkutan. Jawabnya iya, mengantuk.

Begini, dari hal itu membuat rasa penasaran dalam diri saya dan mencari arti kata tegah.

Ternyata yang muncul ialah, kata tersebut memiliki arti "yang tidak dibenarkan atau larangan atau pantangan."

Ternyata kesalahan yang kita sadari belum tentu murni keambyaran.

Ada makna yang masih sejalan dengan maksud dari tulisan pada gambar tersebut.

Baiklah, berikut Apa-apa yang Tidak Dibenarkan Saat Pandemi.

TIDAK CUCI TANGAN

Sepele memang, timbang cuci tangan ge. Apa susahnya?

Ya, dong. Jangan dimain-maini air dan sabunnya. Nanti kamu diomeli loh sama pak Guru.

Apalagi kalau kamu makan itu sabun, nanti kamu keracunan.

Sabunnya dipakai buat cuci tangan. Minimal 20 detik ngucek-ngucek tangannya.

Kenapa? Karena sabun mengandung (..1..) untuk menghancurkan kuman-kuman yang menempel pada tangan.

TIDAK KOMPAK

Kalau zaman dahulu dalam rangka merebut kemerdekaan para pejuang kan kompak melawan penjajah, bersatu untuk merdeka.

Kompaknya sekarang dalam masa pandemi ialah tetap di rumah aja.

Dengan begitu kita bisa segera terbebas dari pandemi ini, dengan segera.

Kalau pun darurat mau keluar rumah, ingat ya, untuk alasan darurat saja, seperti membeli bahan makanan untuk dimasak atau membeli air minum.

Setelah keluar ya perhatikan anjurannya, kalau keluar pakai masker.

TIDAK PAKAI MASKER

Memangnya ada ras manusia tipe apa bisa yakin tidak bakal kena pandemi?

Pakailah masker, o ya, perhatikan juga cara pakai masker.

Ada yang kebalik pakai masker, ada yang salah posisi malah dipakai buat masker siang dan malam, atau dipakai di mata. Jangan ya.

Pakailah masker dengan benar, dan ikuti aturan penggunaan seperti kalau masker kain habis pakai, cuci.

TIDAK BETAH DI RUMAH

Betah dong, di rumah aja. Kita bisa sukses di rumah kok.

Belajar, menggambar, mengaji, ada waktu sendiri yang banyak untuk melakukan kebaikan.

Intinya sih berkarya, kalau enggak ngapa-ngapain di rumah ya bakal (..2...).

TIDAK SEMANGAT

Semangat itu datangnya dari diri sendiri.

Kita mesti semangat, kalau enggak semangat bisa semangati orang lain.

Biar kita semangat.

Ngapain kek, lakukan hal yang beda di rumah.

Kalau kita tidak semangat, kita harus melakukan (..3...)

- - -

Sederhanakan ala kadarnya yang bisa kita lakukan, yuk lakukan!

- - -

Pada tulisan di atas, ada beberapa kata yang hilang. Bisa bantu saya melengkapinya di kolom komentar?

Pasti banyak jawaban berbeda.

Syaratnya, tidak boleh sama dengan yang sudah menjawab.

:)

Salam.

- Guru Galih -